Pages

Sabtu, 07 Mei 2016

Istilah - istilah kegiatan ilmiah


Pengetian Istilah – Istilah dalam Kegiatan Ilmiah

Terdapat beberapa istilah dalam kegiatan ilmiah yang penting kita ketahui sebagai calon guru yang baik. Istilah – Istilah tersebut yaitu Metode ilmiah, Karya ilmah, penelitian ilmiah, eksperimen, pengamatan, hipotesis, penalaran, variabe, definisi operasional variabel, pengamatan kuantitatif, Pengamatan kualitatif Dan peta konsep.
A.   Metode Ilmiah
            Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggrisscientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Contohnya :
             Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alamPrediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
B.   Karya Ilmiah
            Karya ilmiah merupakan Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
.           Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain.Jika pun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Contohnya :
            Seorang guru membuat suatu penemuan dimana didasarkan atas metode ilmiah dan di karyakan dalam suatu tulisan yang sistematis serta dapat di pertanggung jawabkan. Karyanya itulah yang dinamakan karya ilmiah.


C.   Penelitian Ilmiah
            Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Contohnya :
            Untuk mengatasi masalah yang timbul berupa isu ketidaksukaan siswa terhadap pelajaran fisika. Maka diperlukan fakta dan pembuktian dengan penelitian ilmiah. Sehingga di ketahui posentase siswa yang tidak  menyukai pelajaran fisika dan penyebabnya dengan menyertakan segala variabelnya sesuai metode ilmiah.
D.   Eksperimen
            Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latinex-periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dimana untuk mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut memengaruhi akibat (variabel terikat)..  Contohnya :
            Thomas alfa edison pada masanya, sebelum menemukan penemuan besar yaitu lampu. Dia memiliki suatu hipothesis dan melakukan beribu kali eksperimen pada beberapa jenis logam untuk menguji hipotesisnya.
E.   Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek menggunakan seluruh atau sebagian panca indra untuk  mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Cara observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan pedoman observasi/pedoman pengamatan yang berbentuk tabel pengamatan. Contoh pengamatan :
Dalam Praktikum dalam mencari besar gaya gravitasi kita melakukan pengamatan terhadap suatu benda yang di jatuhkan. Dimana dalam pengamatan ini waktu sebagai variabel responnya dan melibatkan kepekaan indra penglihatan dari pengamatnya.
F.    Hipothesis
            Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban atau duga.an sementara terhadap masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Contoh:
            Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.
G.   Penalaran
            Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk pemikiran – pemikiran yang saling berkaitan sehingga mengantarkan pada suatu kesimpulan.Contohnya:
Premis            :          - Air laut lampu menyala terang
                                    -Air sungai lampu menyala terang
                                    -Air sumur lampu menyala terang
                                    - Air gula lampu tidak menyala
Kesimpulan :  Air laut, air sungai, dan air sumur bersifat konduktor sedangkan air gula bersifat isolator.
H.   Variabel
           Identifikasi variabel merupakan bagian dari langkah penelitian yang dilakukan peneliti dengan cara menentukan variabel-variabel yang ada dalam penelitiannya. Contohnya :
 variabel manipulasi (variabel bebas/ variabel independen), variabel respon (variabel dependen/variabel terikat), dan variabel kontrol.
a)    Variabel Manipulasi
                  Apabila suatu variabel secara sengaja dimanipulasi dalam suatu situasi maka variabel itu disebut variabel manipulasi. Variabel manipulasi merupakan faktor yang menjadi sebab atau terjadinya perubahan variabel lain (yaitu variabel respon). Variabel manipulasi disebut juga variabel bebas karena variabel ini secara bebas dapat mempengaruhi variabel lain.
b)    Variabel Kontrol
                 Variabel yang dapat mempengaruhi hasil ekseprimen, tetapi dijaga agar tidak memberikan pengaruh disebut variabel kontrol. Eksperimen yang dilakukan dengan pengontrolan variabel seperti itu baru dapat disebut prosedur eksperimen yang benar. Dengan demikian kita dapat mendefinisikan variabel kontrol adalah variabel yang dijaga agar tidak mempengaruhi hasil eksperimen.

c)    Variabel Respon
                 Variabel yang berubah sebagai hasil atau akibat dari perubahan variable bebas atau pemanipulasian disebut variabel respon. Perubahan pada faktor ini karena dipengaruhi oleh variabel manipulasi. Karena perubahan itu sebagai tanggapan dari faktor lain (variabel manipulasi) maka disebut variabel respon (variabel terikat).
Contoh dari ketiga variabel tersebut adalah :
            Dalam praktikum “Bagaimanakah pengaruh besar hambatan yang diberikan dalam rangkaian tersebut, terhadap besar arus listrik yang ditimbulkan?”. Maka variabelnya yaitu :
·        Variabek manipulasi : dalam percobaan ini yang menjadi variabel manipulasi adalah R ( hambatan “ohm”)
·        Variabe kontrol                        :  Dalam percobaan ini yang menjadi variabel kontrol adalah V (Tegangan “Volt”).
·        Variabel respon           :  Dalam percobaan ini yang menjadi variabel kontrol adalah I ( Arus listrik “Ampere”).

I. Definisi operasional variabel
            Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang ditelitiOperasionalisasi (variable) adalah proses mendefinisikan variable dengan tegas, sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur. Contohnya :
            Menurut Fandy Tjiptono (1997), kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. (INI DEFINISI KONSEP).
Apa yang dikemukakan oleh Fandy tersebut adalah pengertian secara umum. Padahal Anda kan sedang mengadakan penelitian tentang kepuasan/ketidakpuasan pelanggan terhadap Kinerja Maju Unggul Airlines? Jadi, bagaimana?
Definisi konsep saja belum cukup bagi pembaca/penikmat tulisan ilmiah anda.Anda harus mendefinisikan variabel, secara lebih operasional (dapat dipahami /  jelas / tegas).Inilah yang dinamakan Definisi Operasional.
Apakah sebenarnya yang anda maksud dengan “kepuasan pelanggan” DALAM penelitian yang sedang anda lakukan ini?
Apa sesungguhnya yang Anda maksud dengan “kinerja” DALAM penelitian Anda ?
(yang ANDA maksud, BUKAN yang dimaksudkan oleh para teoritikus/pakar)
Nah, jawaban Anda atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang dimaksud dengan definisi operasional variabel penelitian anda. Anda harus mendefinisikan (secara lebih operasional/tegas) variabel kepuasan dan Anda juga harus mendefinisikan (secara lebih operasional/tegas) variabel kinerja.


J.    Pengamata Kuantitatif
     Pengamatan kuantitatif adalah pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang mengacu pada satuan pengukuran baku. Contohnya :
Pengukuran panjang plat tembaga menggunakan mistar sebelum dipanaskan adalah 7 Cm dan setelah dipanaskan panjangnya menjadi 7,6 Cm.

K.    Pengamatan Kualitatif
            Pengamatan kualitatif, adalah pengamatan yang dilakukan hanya dengan alat indra tanpa mengacu pada satuan pengukuran tertentu. Contohnya :
            Setelah dilakukan pengamatan pada plat tembaga menunjukkan hasil adanya perubahan panjang sebelum dipanaskan dan setelah dipanaskan .
L.    Peta Konsep
            Peta konsep adalah merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara konsep-konsep yang mewakili pembelajaran. Peta konsep juga diartikan tampilan dari sebuah gambar atau bagan tentang konsep-konsep materi yang tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa mengindahkan urutan atau skuensi topik bahasan yang diinginkan.  Contohnya :
unduhan.jpg

Rabu, 09 Maret 2016

peristiwa fisika sehari - hari ...

Fisika merupakan mata pelajaran yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Banyak ditemukan gejala dan fenomena alam yang terjadi di sekitar siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip fisika itu ada dimana-mana dan kapan saja.

Berikut rangkuman peristiwa fisika sehari-hari yang mudah teramati:
1.Gerak semu harian matahari.
Bumi bergerak mengelilingi matahari dari arah barat ke timur. Faktanya, matahari yang terlihat bergerak dari timur ke barat.  Gerak matahari dari timur ke barat disebut gerak semu harian mata hari.

2.Lemari hias terbuat dari cermin datar.
Lemari hias selalu menggunakan cermin datar. Orang tidak pernah menggunakan cermin cembung atau cekung. Pada cermin datar, benda sama tinggi dengan bayangannya, jarak benda sama dengan jarak bayangannya. Hanya saja, cermin datar menunjukkan bayangan yang tertukar antara sisi kanan dengan sisi kiri.

3.Spion kendaraan terbuat dari cermin cembung.
Cermin cembung tidak pernah membentuk bayangan terbalik. Semakin jauh jarak benda maka bayangan benda itu semakin kecil, begitu sebaliknya.

4.Kejadian Pelangi.
Pelangi terjadi pada pagi atau sore hari, tidak pernah tengah hari, apalagi malam hari. Jika matahari berada di sebelah barat maka pelangi terjadi di sebelah timur, begitu sebaliknya. Pelangi terjadi saat hujan dan tidak pernah terjadi pada saat cuaca cerah. Pelangi itu merupakan proses penguraian bintik air oleh cahaya matahari.

5.Jam tangan selalu berputar ke arah kanan.
Jam tangan dan alat ukur waktu lainnya selalu berputar ke kanan. Orang menjadikan ini sebagai patokan arah putaran. Misalnya, searah dengan putaran jarum jam. Artinya, berputar ke kanan. Berlawanan dengan putaran jarum jam, berarti berputar kekiri.

5.Ketika kendaraan hendak berangkat kita terdorong ke belakang, begitu sebaliknya. Ini diindikasikan sebagai hukum kelembaman (hukum I Newton).

6.Petir dan kilat terjadi bersamaan, faktanya kilat terklihat terlebih dahulu ketimbang terdengar petir. Ini disebabkan oleh cahaya lebih cepat merambat di udara ketimbang bunyi.
by :  http://www.matrapendidikan.com/2014/05/fenomena-fisika-sehari-hari.html

curhat fisika

Fisika
Asyik,
Penuh tantangan,
penuh misteri,
kadang logis,
kadang juga gk ..
diperbesar, diperkecil
nyata,
tegak,maya,terbalik,
relatif
kadang ghaib
penuh trik,
tegang,regang,
dipercepat, diperlambat
dll ...
yang jelas kalo ada yang bilang membosankan, itu berarti

Jumat, 29 Januari 2016

Fakta Elastisitas Benda



          Sebagian besar benda sebenarnya memiliki sifat elastisitass, seperti besi, tembaga, tanah, aluminium, senk, bahkan kayu. akan tetapi sifat elastisitasnya sangat kecil dibanding dengan sifat benda elastis yang sudah kita kenal. karena itu benda - benda yang memiliki sifat elastisitas yang sangat kecil di kategorikan kedalam benda plastis(tidak elastis). masih ingatkan pengertian elastisitas itu apa?, Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah terdeformasi/ terkena gaya dari luar yang menyebakan bentuknya berubah. sedangakan pengertian plastis adalah kebalikaan dari elastisitas.
          tadi sudah disebutkan bahkan logam - logam pun memiliki sifat elastisitas tersebut. nah jika logam - logam memiliki elastisitas mengapa logam - logam tipis bisa mengalami kepenyokan, mestinya kan secara teori si logam mampu kembali kebentuk semula meski membutuhkan waktu yang lama ....  ayo siapa yang mampu menjelaskan??
jika kalian memperhatikan dengan baik postingan sebelumnya kamu pasti bakal tahu jawabannya. oke, sya jawab aja ya ,,, kepenyokan yang terjadi tersebut disebabkan oleh adanya batas ke elastisitasan. jadi semakin kecil ke-elastisannya maka benda tersebut akan semakin mudah penyok karna si benda sudah mencapai batas ke-elastisitasnya. kalo ke-elastisitasannya sudah melewati batas maka si benda tidak akan bisa kembali kebentuk semulanya .
nah ada fakta unik nih
, tentang benda2 yang bisa penyok seperti logam ... seperti mobil yang body.nya penyok. Mungkin masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa kualitas mobil-mobil sekarang kok malah makin buruk. Sebab, mereka melihat bodi mobil gampang penyok. Padahal, mereka tidak tahu bahwa hal itu dibuat untuk menunjang keselamatan.

Rabu, 27 Januari 2016

Memahami Elastisitas

Pemahaman Elastisitas

Istilah elastisitas mungkin sudah tidak asing lagi di telinga teman – teman. Dalam pelajaran ekonomi teman – teman juga mengenal elstisitas, tetapi elastisitas salam fisika tentu berbeda dengan elastisitas dalam ekonomi. 

Dalam fisika sifat benda dibedakan menjadi dua, yaitu sifat plastis dan sifat elastis. Sifat plastis yaitu sifat benda yang tidak bisa kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Sedangkan Elastisitas diartikan sebagai sifat suatu bahan atau kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan.

Contoh elastisitas dalam kehidupan sehari – hari :
1. Anak-anak yang sedang bermain ketapel menaruh batu kecil pada karet ketapel dan menarik karet tersebut sehingga bentuk karet berubah. Ketika anak tersebut melepaskan tarikannya, karet melontarkan batu kedepan dan karet ketapel segera kembali kebentuk awalnya.
2. Pegas yang ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali ke bentuk semula.


Rabu, 23 Desember 2015

Pengertian Elastisitas / Definition of elasticity and hooke's law

Pengertian Elastisitas / Definition of elasticity and hooke's law
Pengertian elastisitas atau kemampuan benda untuk kembali ke bentuknyasemula. Di alam semesta ini semua benda yang diberi gaya akan mengalami suatu perubahan. Apabila gaya hilang maka benda mungkin akan dapat kembali ke bentuk semula. Perubahan benda sangat dipengaruhi oleh elastisitas benda tersebut.
Banyak sekali kejadian di alam yang berkaitan dengan elastisitas. Kita dapat melihat contoh-contoh elastisitas yang banyak terjadi pada kehidupan sehari-hari. Dengan adanya sifat elastisitas, maka dapat dijelaskan ada benda-benda yang tidak mudah patah dan benda yang mudah patah.

Pengertian Elastisitas

Semua benda, baik yang berwujud padat, cair, ataupun gas akan mengalami perubahan bentuk dan ukurannya apabila benda tersebut diberi suatu gaya. Benda padat yang keras sekalipun jika dipengaruhi oleh gaya yang cukup besar akan berubah bentuknya. Ada beberapa benda yang akan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan, tetapi ada juga yang berubah menjadi bentuk yang baru. Hal itu berkaitan dengan sifatelastisitas benda.
Pengertian elastisitas,elastisitas,Contoh Percobaan Elastisitas

Contoh Percobaan Elastisitas

Salah satu benda yang memiliki sifat elastis adalah penggaris plastik. Penggaris dari plastik yang dipegang ujungnya kemudian diayunkan ke bawah dan dilepaskan. Penggaris akan terayun ke bawah kemudian ke atas dan ke bawah lagi berulang-ulang. Penggaris selalu berusaha ke keadaan semula. Gejala-gejala tadi menunjukan elastisitas.Elastisitas sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Perhatikan gambar penggaris di atas, penggaris mampu melengkung tanpa patah karena penggaris memiliki elastisitas. Gaya yang kita keluarkan cukup besar maka penggaris akan patah.

Elastisitas Zat Padat

Elastisitas adalah sifat benda yang cenderung mengembalikan keadaan ke bentuk semula setelah mengalami perubahan bentuk karena pengaruh gaya (tekanan atau tarikan) dari luar. Benda-benda yang memiliki elastisitas atau bersifat elastis, seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam disebut benda elastis seperti pada gambar berikut.

Sifat Elastisitas Pada PegasSifat Elastisitas Pada Pegas



Selasa, 22 Desember 2015

Berat Jenis dan Modulus Elastisitas Beton Berat Jenis Beton

Elastisitaspun ada pada Beton!!
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini idapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.

Beton bersifat getas, sehingga mempunyai kuat tekan tinggi namun kuat tariknya rendah. Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya bila kuat tekannya tinggi, umumnya sifat-sifat yang lain juga baik. Berdasarkan kuat tekannya beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis (lihat Tabel 16.1. di bawah ini).
Tabel 16.1. Beberapa jenis beton menurut kuat tekannya
Jenis beton
Kuat tekan (MPa)
Beton sederhana (plain concrete)
Sampai 10 MPa
Beton normal (beton biasa)
15 – 30 MPa
Beton pra tegang
30 – 40 MPa
Beton kuat tekan tinggi
40 – 80 MPa
Beton kuat tekan sangat tinggi
> 80 MPa
Modulus Elastisitas Beton