Elastisitaspun ada pada Beton!!
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini idapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain – lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini idapatkan dengan cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang – kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.
Beton bersifat getas, sehingga
mempunyai kuat tekan tinggi namun kuat tariknya rendah. Kuat tekan beton
biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya bila kuat tekannya
tinggi, umumnya sifat-sifat yang lain juga baik. Berdasarkan kuat tekannya
beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis (lihat Tabel 16.1. di bawah ini).
Jenis beton
|
Kuat tekan (MPa)
|
Beton sederhana (plain concrete)
|
Sampai 10 MPa
|
Beton normal (beton biasa)
|
15 – 30 MPa
|
Beton pra tegang
|
30 – 40 MPa
|
Beton kuat tekan tinggi
|
40 – 80 MPa
|
Beton kuat tekan sangat tinggi
|
> 80 MPa
|
Modulus Elastisitas Beton
Modulus elastisitas beton didefinisikan sebagai kemiringan garis singgung (slope dari garis lurus yang ditarik) dari kondisi tegangan nol ke kondisi tegangan 25-50% dari f’c pada kurva tegangan-regangan beton. Modulus elastisitas beton tergantung pada modulus elastisitas agregat dan pastanya. Dalam perhitungan struktur boleh diambil modulus elastisitas beton sebagai berikut:
Ec = (Wc)1,5 x 0,043 √fc untuk Wc
= 1,5 – 2,5
Ec = 4700 √fc untuk beton normal
Dengan,
Ec = modulus elastisitas beton, MPa
Ec = modulus elastisitas beton, MPa
Wc = berat jenis beton
fc = kuat tekan beton, Mpa
Tabel 16.2. Beberapa jenis beton menurut berat jenisnya
Jenis beton
|
Berat jenis
|
Pemakaian
|
Beton sangat ringan
|
< 1,00
|
Non struktur
|
Beton ringan
|
1,00 – 2,00
|
Struktur ringan
|
Beton normal (biasa)
|
2,30 – 2,40
|
Struktur
|
Beton berat
|
> 3,00
|
Perisai sinar X
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar